Udah lama nggak ngepost hehe.. kali ini Santi lagi pengen sedikit
ngepost tentang pengalaman selama menjadi relawan KAA – Asian Africa
Carnival 2015.
Pertama kali daftar jadi relawan itu pas tanggal 27 Maret 2015, awalnya ragu-ragu, gara-gara ada persyaratan bahasa yang dikuasai selain bahasa Indonesia (bahasa Inggris Santi masih di bawah rata-rata, hehe) . Tapi langsung sadar kok, pasti bahasa bukan menjadi hal yang utama selama kita masih bisa berkomunikasi dengan bahasa persatuan Indonesia yaitu Bahasa Indonesia.
Tanggal 12 April 2015, semua relawan diharapkan kumpul, tapi sayangnya santi nggak ikut soalnya acaranya mulai jam 6 (tapi ternyata ngaret , tau gitu ikut). Di tanggal ini, semua relawan kerja bakti buat ngeberesin persiapan KAA sepanjang jalan Asia Afrika dan diakhiri dengan flashmob di alun-alun kota bandung.
Tanggal 17-19 April 2015, semua relawan diharapkan kumpul untuk mendapatkan arahan dari panitia. Kebetulan waktu tanggal ini santi ikut dan kumpulnya di Balai Kota Bandung. Oh iya, santi masuk formasi relawan SRILANKA (Semangat Tertib Lalu Lintas Konperensi Asia Afrika) dan dari ke enam formasi (SRILANKA, PAKISTAN, BANDUNG, BURMA, INDONESIA, dan INDIA) yang ditawarin, formasi SRILANKA paling sedikit relawannya. Tapi kebersamaannya paling terlihat di antara formasi yang lain.
Tanggal 20 April 2015, pertama kali nugas nih di acara Bandung 1955 di mall PVJ, di sini semua relawan formasi SRILANKA sedikit diperkenalkan tugas apa aja yang akan mereka hadapai selama seminggu kedepan ya terutama di jalan raya. Haha
Tanggal 21-22 April 2015, santi nggak ikut, karena kuliah dari pagi sampai sore. Hehe
Tanggal 23 April 2015, santi nggak ikut nugas di acara Angklung for The World (karena ada kuliah pagi), di acara Angklung for The World butuh banyak banget relawan buat ngatur yang ikut berpartisipasi di acara ini, yang kurang lebihnya 20.000 orang. Dan pada siang harinya relawan Srilanka lanjut nugas lagi di acara Meet & Greet mall to maal di PVJ dan santi baru bisa ikut nugas di acara ini dan datang dari jam 13.00, ternyata semua relawan formasi SRILANKA masih kecapean dan belum nyampe PVJ, alhasil nunggu, dan baru ketemu sama sesama relawan SRILANKA itu jam 16.30an dan ternyata mereka udah nugas duluan di jalan. Akhirnya santi cuman menikmati hiburan yang ada di PVJ, gara-gara ada miss communication.
Tanggal 24 April 2015, rencana awalnya semua relawan libur dulu, dan ternyata dapet tugas lagi ni :D di Bandung Land Festival. Dan diberi arahan buat tugas di sekitar jalan yang menuju acara itu. Dari nutup jalan, ngatur lalu lintas, membantu orang yang pengen nyebrang, dan lainnya.
Tanggal 25 April 2015, semua relawan SRILANKA diharapkan kumpul karena ini merupakan puncak dari acara Asian African Carnival 2015, rencananya dibagi dua shift yaitu shift pagi sama siang namun kenyataannya semua relawan ikut serta dari awal samapi akhir acara (kaliaaaaaaaan kereeeeen). Dan ini paling kerasa capenya, pokonya yang paling-paling top selama jadi relawan. Meskipun kami hanya diberi nasi bungkus tapi kebersamaannya udah TOP banget buat acara ini.
Tanggal 26 April 2015, ini acara penutupan AAC 2015. Kita mulai tugas dari jam 11.00 dan jam 20.30 baru selesai tugas. Di acara ini, siangnya kita ngatur lalu lintas, malemnya kita bikin barikade buat artis yang ngisi acara di Festival of Nation.
Selama kami bertugas, dimarahin pengunjung bahkan mau ditabrak sama kendaraan pun udah biasa bagi kami dan kami sering dipanggil panitia karena warna seragam kami yang paling mencrang di antara relawan yang lainnya yaitu kuning. Itulah tantangan bagi relawan formasi SRILANKA, yang sangat luar biasaaa.
Santi nggak mempersalahkan kita ini teman atau bukan, keluarga atau bukan, yang penting kebersamaan dan kenyamanan yang kita jalani selama ini bisa terus terjaga sampai nanti. Karena bagi santi kebersamaan dan kenyamanan itu sulit ditemukan, nggak semua teman bisa menimbulkan kebersamaan dan kenyamanan, dan nggak semua orang juga bisa memiliki keluarga yang nyaman dan memiliki kebersamaan. Jangan sampai Relawan Srilanka terputus sampai di sini aja. Meskipun kita terdiri dari berbagai macam karakter dan berbagai macam usia, kita tetap sama yaitu relawan SRILANKA. Tapi bagi santi RELAWAN SRILANKA ITU LEBIH DARI SEKEDAR TEMAN YAITU KELUARGA YANG SELALU MEMBERIKAN KENYAMANAN DAN KEBERSAMAAN. Terima kasih untuk PRABU, PATIH, SENOPATIH, TUMENGGUNG, dan PUNGGAWA nya SRILANKA yang sudah memberikan lebih dari sekedar kenyamanan, kebersamaan, dan kekompakan yang terjalin selama ini ;)
Intinya formasi SRILANKA emang paling top banget jiwa sosialnya, ketika Pangalengan longsong aja kalian langsung ngumpulin bantuan buat korban longsor di Pangalengan. Dan langsung diikutin sama relawan AAC 2015 formasi yang lainnya. Kalian emang pelopor banget.
Makasih udah mau baca sedikit cerita santi, selama jadi Volunteer SRILANKA AAC 2015
Semoga bisa dilanjut lagi cerita tentang formasi SRILANKA nya di pengalaman yang berbeda aamiin :D
Pertama kali daftar jadi relawan itu pas tanggal 27 Maret 2015, awalnya ragu-ragu, gara-gara ada persyaratan bahasa yang dikuasai selain bahasa Indonesia (bahasa Inggris Santi masih di bawah rata-rata, hehe) . Tapi langsung sadar kok, pasti bahasa bukan menjadi hal yang utama selama kita masih bisa berkomunikasi dengan bahasa persatuan Indonesia yaitu Bahasa Indonesia.
Tanggal 12 April 2015, semua relawan diharapkan kumpul, tapi sayangnya santi nggak ikut soalnya acaranya mulai jam 6 (tapi ternyata ngaret , tau gitu ikut). Di tanggal ini, semua relawan kerja bakti buat ngeberesin persiapan KAA sepanjang jalan Asia Afrika dan diakhiri dengan flashmob di alun-alun kota bandung.
Tanggal 17-19 April 2015, semua relawan diharapkan kumpul untuk mendapatkan arahan dari panitia. Kebetulan waktu tanggal ini santi ikut dan kumpulnya di Balai Kota Bandung. Oh iya, santi masuk formasi relawan SRILANKA (Semangat Tertib Lalu Lintas Konperensi Asia Afrika) dan dari ke enam formasi (SRILANKA, PAKISTAN, BANDUNG, BURMA, INDONESIA, dan INDIA) yang ditawarin, formasi SRILANKA paling sedikit relawannya. Tapi kebersamaannya paling terlihat di antara formasi yang lain.
Tanggal 20 April 2015, pertama kali nugas nih di acara Bandung 1955 di mall PVJ, di sini semua relawan formasi SRILANKA sedikit diperkenalkan tugas apa aja yang akan mereka hadapai selama seminggu kedepan ya terutama di jalan raya. Haha
Tanggal 21-22 April 2015, santi nggak ikut, karena kuliah dari pagi sampai sore. Hehe
Tanggal 23 April 2015, santi nggak ikut nugas di acara Angklung for The World (karena ada kuliah pagi), di acara Angklung for The World butuh banyak banget relawan buat ngatur yang ikut berpartisipasi di acara ini, yang kurang lebihnya 20.000 orang. Dan pada siang harinya relawan Srilanka lanjut nugas lagi di acara Meet & Greet mall to maal di PVJ dan santi baru bisa ikut nugas di acara ini dan datang dari jam 13.00, ternyata semua relawan formasi SRILANKA masih kecapean dan belum nyampe PVJ, alhasil nunggu, dan baru ketemu sama sesama relawan SRILANKA itu jam 16.30an dan ternyata mereka udah nugas duluan di jalan. Akhirnya santi cuman menikmati hiburan yang ada di PVJ, gara-gara ada miss communication.
Tanggal 24 April 2015, rencana awalnya semua relawan libur dulu, dan ternyata dapet tugas lagi ni :D di Bandung Land Festival. Dan diberi arahan buat tugas di sekitar jalan yang menuju acara itu. Dari nutup jalan, ngatur lalu lintas, membantu orang yang pengen nyebrang, dan lainnya.
Tanggal 25 April 2015, semua relawan SRILANKA diharapkan kumpul karena ini merupakan puncak dari acara Asian African Carnival 2015, rencananya dibagi dua shift yaitu shift pagi sama siang namun kenyataannya semua relawan ikut serta dari awal samapi akhir acara (kaliaaaaaaaan kereeeeen). Dan ini paling kerasa capenya, pokonya yang paling-paling top selama jadi relawan. Meskipun kami hanya diberi nasi bungkus tapi kebersamaannya udah TOP banget buat acara ini.
Tanggal 26 April 2015, ini acara penutupan AAC 2015. Kita mulai tugas dari jam 11.00 dan jam 20.30 baru selesai tugas. Di acara ini, siangnya kita ngatur lalu lintas, malemnya kita bikin barikade buat artis yang ngisi acara di Festival of Nation.
Selama kami bertugas, dimarahin pengunjung bahkan mau ditabrak sama kendaraan pun udah biasa bagi kami dan kami sering dipanggil panitia karena warna seragam kami yang paling mencrang di antara relawan yang lainnya yaitu kuning. Itulah tantangan bagi relawan formasi SRILANKA, yang sangat luar biasaaa.
Santi nggak mempersalahkan kita ini teman atau bukan, keluarga atau bukan, yang penting kebersamaan dan kenyamanan yang kita jalani selama ini bisa terus terjaga sampai nanti. Karena bagi santi kebersamaan dan kenyamanan itu sulit ditemukan, nggak semua teman bisa menimbulkan kebersamaan dan kenyamanan, dan nggak semua orang juga bisa memiliki keluarga yang nyaman dan memiliki kebersamaan. Jangan sampai Relawan Srilanka terputus sampai di sini aja. Meskipun kita terdiri dari berbagai macam karakter dan berbagai macam usia, kita tetap sama yaitu relawan SRILANKA. Tapi bagi santi RELAWAN SRILANKA ITU LEBIH DARI SEKEDAR TEMAN YAITU KELUARGA YANG SELALU MEMBERIKAN KENYAMANAN DAN KEBERSAMAAN. Terima kasih untuk PRABU, PATIH, SENOPATIH, TUMENGGUNG, dan PUNGGAWA nya SRILANKA yang sudah memberikan lebih dari sekedar kenyamanan, kebersamaan, dan kekompakan yang terjalin selama ini ;)
Intinya formasi SRILANKA emang paling top banget jiwa sosialnya, ketika Pangalengan longsong aja kalian langsung ngumpulin bantuan buat korban longsor di Pangalengan. Dan langsung diikutin sama relawan AAC 2015 formasi yang lainnya. Kalian emang pelopor banget.
Makasih udah mau baca sedikit cerita santi, selama jadi Volunteer SRILANKA AAC 2015
Semoga bisa dilanjut lagi cerita tentang formasi SRILANKA nya di pengalaman yang berbeda aamiin :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar